Pengalaman Rindu Bersekolah FILOSOFI_PPG

 

Penyusun : Jumardin Taamuru


Refleksi

Respon

1. Pengalaman apa yang membuat Anda menjadi rindu bersekolah, atau, pengalaman apa yang membuat Anda kehilangan motivasi untuk bersekolah? (pilih salah satu)

Pengalaman yang membuat saya rindu bersekolah adalah persahabatan, yang dibangun dilingkungan sekolah, rutinitas yang dilakukan selalui setiap bangun pagi, serta jiwa kompetisi baik didalam maupun diluar kelas yang menjadikan saya selalu bersemangat untuk belajar lebih. Jiwa kompetisi, terbangun melalui pembelajaran didalam kelas saat guru memberikan peluang untuk kami berkreasi bersama dalam memecah masalah yang diberikan, mewakili teman kelompok dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok dan menjadi yang terbaik. Sedangkan jiwa kompetisi yang terbangun diluar kelas maksudnya adalah dengan mengikuti kegiatan atau lomba-lomba untuk mewakili sekolah. Hal inilah yang memotivasi saya untuk terus belajar memperkaya pengetahuan yang lebih. Pada aspek kompetisi inilah yang menjadi salah satu hal sehingga adanya kerinduan dalam diri saya terhadap suasana bersekolah.

2. Peristiwa apa yang membuat Anda merasa berkembang dan belajar sebagai seorang pembelajar?

Peristiwa yang membuat saya berkembang dan belajar adalah ketika saya merefleksi diri dimanapun dan kapanpun. Contoh hari ini saya kekampus bertemu tukang ojek yang menatar saya ke kampus, bertemu dosen atau teman satu kelas. Pada waktu istrahat biasanya saya mulai refleksi diri dari cara komunikasi bertemu dengan seseorang, gestur yang saya lakukan, respon yang diterima oleh lawan bicara saya, dan masih banyak lagi dari aktivitas tersebut yang saya akan refleksi dan evaluasi secara sederhana agar dapat berperilaku dalam berkomunikasi lebih baik lagi. Itulah salah satu contoh kecil yang membuat saya belajar untuk berkembang dan tentunya selalu menganggap diri sebagai seorang pembelajar.

3. Anda, tentu mempunyai sosok guru idola? Mengapa anda mengidolakannya?

Saya memiliki guru idola. Ibu Guru Subaya Namanya. Alasanya karena dia sosok yang tegas, baik hati, senyumnya yang ramah, serta yang paling Istimewa dari beliau adalah dia menanamkan ke dalam diri saya


 

mengenai cara untuk menjadi sosok yang bertanggung jawab.

4. Cobalah anda renungkan selama sekolah dan kuliah, proses belajar apa yang dampaknya saudara rasakan sampai saat ini? (diharapkan mahasiswa mengungkapkan proses kognitif dan afektif yang didapat selama belajar)

Saat kelas VII SMP kami diberikan tugas 5 nomor soal untuk dijawab. Setelah kami jawab dan mendapatkan penilaian dari guru, guru tersebut meminta kami untuk mempertenggungjawabkannya dengan mengajukan kembali pertanyaan berkaitan dengan soal yang diberikan dan menjawabnya secara lisan.

Melalui kegiatan tersebut, proses kognitif dapat dibangun melalui proses dalam hal pengerjaan dari setiap nomor soal yang diberikan serta penguasaan jawaban  dari yang dikerjakan. Sedangkan proses efektif dapat dilihat melalui kegiatan mempertanggungjawabkan jawaban dari nomor soal yang dikuasai untuk dilaporkan kembali kepada guru secara lisan. Hal ini merupakan proses untuk menanamkan rasa bertanggun jawab atas hal yang telah dikerjakan. Hal ini juga yang tentunya saya pribadi berusaha untuk terus menanamkan rasa bertangung jawab pada setiap hal yang saya  lakukan atau putuskan serta siap mengambil resiko jika ada.

5. Mengapa saya memilih menjadi guru? Dan bagaimana saya menjadi guru yang berpihak pada peserta didik

Alasan saya menjadi guru adalah karena sering melihat melalui media sosial dibeberapa tempat di Indonesia terjadi masalah dalam pendidikan salah satu penyebabnya karena kurangnya guru yang mau mengajar didaerah tersebut. Hal tersebutlah yang memancing diri saya untuk bisa dan mau menjadi guru.

Menjadi guru yang berpihak pada peserta didik adalah dengan cara memberikan gambaran masalah tertentu dengan mengaitkan antara materi degan masalah yang ada dilingkungan sekitar dan mengajak peserta didik untuk berusaha memberikan jawaban atau solusi agar dapat meyelesaikan masalah tersebut.

 

Komentar

Posting Komentar